Sejarah mencatat jika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan telah menelan korban ribuan jiwa dan tidak sedikit harta benda yang harus dikorbankan. Dalam menggapai kejayaan bangsa ini pun tidak sedikit pula darah, keringat dan harta benda yang dipertaruhkan untuk mencapainya. Para pejuang bangsa tidak pernah mempertanyakan apa keuntungan yang didapat nantinya karena mereka tahu adalah suatu kewajiban membela bangsa dan negaranya.
Bercermin kepada dunia profesi kita saat ini kita harus melihat kebelakang lagi sewaktu kejayaan penerbangan Indonesia pernah terjadi. Indonesia telah menjadi pusat dari penerbangan regional di era 1960 – 1980 an dengan STPI Curug sebagai acuan sekolah penerbangan regional kemudian diikuti Garuda Indonesia sebagai the biggest airline in southern hemisphere.
Perkembangan perekonomian yang pesat berdampak baik dan sekaligus buruk dalam beberapa aspek. Salah satu dampak buruknya adalah berkurangnya kepedulian pilot terhadap profesinya sehingga saat ini kondisi kita sudah terpuruk termakan perkembangan zaman.
Jujur atau tidak banyak diantara kita sesama pilot yang sudah berada di zona nyaman hanya berusaha mempertahankan zona itu tanpa peduli lagi dengan nasib rekan seprofesinya ( bahasa zaman sekarang : “Derita Loe”), akan tetapi di saat dirinya tertimpa musibah kemudian akan menyalahkan jika tidak ada pembelaan terhadap profesinya. Ingatlah bahwa derita rekan seprofesi kita adalah kesalahan kita juga yang membiarkan hal ini terjadi. Apakah kemudian egoisme ini harus terus berlanjut? Kita bisa menjawab dengan berkaca ke diri kita masing masing. Maka dari itu marilah mulai hari ini juga kita bangkitkan semangat kebersamaan dan solidaritas sesama pilot Indonesia dimanapun berada.
Keterpurukan ini jangan terus dibiarkan. Singkirkan semua egoisme, prasangka, hujatan maupun hinaan kepada semua pihak yang terkait penerbangan karena ini adalah akibat dari kesalahan kita sendiri yang tidak peduli akan masa depan profesinya!
Demikian pula perjuangan organisasi Ikatan Pilot Indonesia yang masih baru menetas ini. Akan banyak pastinya pengorbanan yang diperlukan untuk keberhasilan ke depannya. Tidak pada tempatnya bagi kita untuk saat ini mempertanyakan apa untung ruginya dengan organisasi ini karena ini bukanlah badan usaha. Bercerminlah dengan seragam anda dan tanyakan ke diri anda sendiri “apa yang sudah saya lakukan untuk kebaikan profesi ini?”
Untuk itulah rekan – rekan seprofesi janganlah kita berhenti berjuang untuk masa depan profesi kita sendiri. Semua harus dimulai saat ini sebelum keterpurukan semakin menjadi – jadi. Berikanlah kontribusi sebesar – besarnya sesuai kemampuan kita masing – masing untuk kejayaan profesi dan penerbangan Indonesia.
“Moving Forward”
Heri Martanto